PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI TAUHID DZAT

 

Bagian 14

Pada pelajaran yang lalu kita telah membahas bagaimana kita membuktikan keberadaan Allah SWT dan kita telah menyebutkan berbagai argumen terkait dengan pembuktian Allah SWT. Setelah kita meyakini bahwa Allah itu ada, maka muncullah pertanyaan yang kedua yaitu ” Kaifa  hua”  bagaimana dirinya?  pertanyaan Kaifa Hua berkaitan  dengan sifat-sifat Allah SWT, kriteria Allah SWT. Apakah Allah itu suatu yang berjism?  Apakah Allah itu memiliki sifat?  Apakah sifat-Nya seperti kita atau bagaimana? ada satu hal yang perlu kita kaji bersama setelah kita meyakini bahwa Allah itu ada yaitu tentang Tauhid.

 

Kalau kita perhatikan dan pelajari Risalah yang dibawa oleh setiap Nabi maka kita akan mendapatkan bahwa setiap dari mereka membawa Risalah tauhid. apa itu tauhid?  Tauhid adalah keyakinan kita bahwa Allah itu Esa, dan Allah itu tidak memiliki komponen, Allah itu adalah Dzat yang sederhana maksudnya  Allah itu tidak membutuhkan komponen-komponen untuk ada, dan Nanti insya Allah kita akan memperinci pembahasan pembagian tauhid, gimana kalau kita tidak mendalami dengan benar maka kita akan masuk ke dalam lobang kebatilan, kesesatan, dimana hal yang seperti ini akan menyeret kita untuk menganggap Allah SWT sebagai Dzat yang memiliki kekurangan.

Pembagian pertama dari Tauhid adalah tauhid teoritis ada tauhid praktis.

1- Tauhid Teoritis itu artinya kita meyakini bahwa Allah itu Esa, Allah itu tidak memiliki sekutu, Allah  SWT tidak memiliki komponen. Jadi dalam tahapan Teori kita meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang sempurna, Dzat yang tidak memiliki aib sedikit pun.

2- Tauhid secara praktis artinya kita mengaplikasikan teori ini dalam kehidupan kita, tauhid aplikatif atau tauhid yang bersifat terapan dalam kehidupan kita, bisa kita contohkan ketika kita menyembah Allah SWT, kita tidak boleh menyembah selain Allah SWT, kita tidak boleh meminta pertolongan selain Allah SWT. Makanya dalam surah al-Fatihah kita membaca “ iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.”  ala kulli hal tauhid dibagi dua ada tauhid teoritis  ada tauhid praktis.

 

Tauhid teoritis dibagi atas tiga ada 1- tauhid Dzati, 2- tauhid Sifati,  3- tauhid Ifali .Ketika kita membahas tentang diri Allah SWT maka dasar pertama kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Sempurna, ini adalah dasar utama yang harus kita pegang, kalau seandainya kita  selalu memegang dasar ini maka kita akan berhasil dalam memahami setiap tauhid yang dinisbahkan kepada Allah SWT.

 

Berbicara tentang tauhid Dzati maka kita akan menemukan bahwa maksud tauhid Dzati Adalah kita menghilangkan dan menafikan keragaman sesuatu yang banya dari diri Allah SWT.Maksud dari tauhid Dzati adalah kita meng Esakan Allah SWT dan kita meyakini bahwa Allah itu Dzat yang simpel Dzat yang tidak memiliki komponen sama sekali.

 

Tauhid Dzati dibagi atas dua:

1-Tauhid Dzati Wahidi artinya kita meyakini bahwa Allah SWT tidak memiliki sekutu sama sekali ,kita meyakini bahwa Allah SWT adalah tunggang tidak ada Dzat yang menyamai Allah SWT, ini adalah maksud dari tauhid Dzati Wahidi. Untuk bisa meyakini tentang tauhid ini maka perlu kita mengadakan suatu argumen proses pembuktian bahwa Allah SWT tidak memiliki sekutu. Kalau kita mengingat pada pembahasan yang lalu bahwa Allah adalah wajib al-wujud artinya adalah bahwa Allah adalah Dzat yang tidak memerlukan yang lainnya. Dengan konsep ini kita harus menafikan segala aib, segala kekurangan dari Allah SWT. Kalau seandainya kita tidak meyakini tauhid Dzati Wahidi, maka akan muncul satu aib dan kekurangan dari diri ya Allah kenapa? Alasannya berikut ini: yang namanya dua sesuatu, pada hakekatnya setiap sesuatu dari keduanya tersusun dari dua bagian ,yang pertama ada sisi kesamaan  dan yang kedua ada sisi perbedaan. Seperti pulpen, ada dua pulpen bagaimana kita mengatakan 2 pulpen? Kita mengatakan ada 2 pulpen di depan kita karena setiap dari salah satu 2 pulpen ini memiliki perbedaan dan titik persamaan, disinilah kita bisa mengatakan 2, kalau seandainya kedua tidak ada titik perbedaan hanya dan hanya memiliki satu persamaan maka tidak akan muncul kata 2 karena pada hakikatnya nya yang namanya 2 adalah 1.

 

 Ringkasan Materi Ke-14

 

Judul : Definisi dan Klalsifikasi Tauhid dalam Dzat (1)

  1. Pada kesempatan sebelumnya kita telah menyebutkan terkait dengan argumen-argumen pembuktian eksistensi tuhan.

 

2 Setelah kita meyakini bahwa diri-Nya ada, pertanyaaan selanjutnya adalah mengenai “Bagaimana Dia?”

 

  1. Pertanyaan ini terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan sifat-sifatnya.

 

  1. Jika kita mengamati risalah yang para nabi bawa, semuanya mengemban misi tauhid. Tauhid bermakna esa, satu, tunggal dan tidak membutuhkan berbagai komponen untuk ada.

 

  1. Tauhid terbagi menjadi dua: Tauhid teoritis, dan teori praktis.

 

  1. Tauhid teoritis bermakna Allah adalah esa dan tidak memiliki komponen serta rangkapan.

 

  1. Tauhid praktis bermakna, bagaimana kita mengaplikasikan teori praktis diatas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, setelah kita meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang pantas disembah, maka kita tidak seharusnya menyembah dan menduakan-Nya.

 

  1. Tauhid Teoritis terbagi menjadi tiga bagian: 1) Tauhid dalam Dzat 2) Tauhid dalam sifat 3) Tauhid dalam af’al (perbuatan).

 

  1. Dasar yang harus ikita pegang jika kita membahas tentang Allah adalah bahwa Allah merupakan Dzat Yang Maha Sempurna.

 

  1. Tauhid dalam Dzat (tauhid dDzati) bermakna kita mengesakan Allah dan menafikan keragaman serta rangkapan dalam diri Allah.

 

11.Tauhid Dzati ini terbagi menjadi dua: Tauhid Wahidi dan Tauhid ahadi.

 

  1. Tauhid Dzati Wahidi, bermakna Allah tidak memiliki sekutu sama sekali, dan tidak ada dDzat yang menyamai-Nya.

 

  1. Argumen yang dapat kita gunakan untuk membuktika bahwa Allah tidak memiliki sekutu adalah:
  2. Kita meyakini bahwa Allah adalah Wajib al-wujud
  3. Allah adalah Wujud yang sempurna
  4. Jika kita tidak meyakini tauhid dDzati wahidi (allah esa, dan tidak memiliki sekutu), maka akan terdapat kekurangan dalam diri Allah.
  5. Jika kita meyakini ada dua tuhan, maka haruslah terdapat sisi kesamaan dan sisi perbedaan.
  6. Contoh: Kita memiliki dua pulpen. Dua pulpen ini tentunya memiliki sisi kesamaan dan sisi perbedaan. Jika kedua pulpen ini hanya memiliki sisi kesamaan saja (tanpa memiliki sisi perbedaan), maka dua pulpen ini pada hakikatnya adalah satu pulpen.

 

  1. Bersambung.

 

Soal dan jawab

 

1- Apa yang di maksud dengan teoritis? Tauhid teoritis bermakna Allah adalah esa dan tidak memiliki komponen serta rangkapan.

 

2- Apa yang di maksud dengan teori praktis? Tauhid praktis bermakna, bagaimana kita mengaplikasikan teori praktis diatas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, setelah kita meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang pantas disembah, maka kita tidak seharusnya menyembah dan menduakan-Nya.

 

3- Coba jelaskan secara ringkas apa yang di maksud dengan  tauhid dzati wahidi? Tauhid Dzati Wahidi, bermakna Allah tidak memiliki sekutu sama sekali, dan tidak ada dDzat yang menyamai-Nya.

 

4-  sebutkan beberapa argument yang menunjukan bahwa Allah tidak memiliki sekuty? Argumen yang dapat kita gunakan untuk membuktika bahwa Allah tidak memiliki sekutu adalah:

  1. Kita meyakini bahwa Allah adalah Wajib al-wujud
  2. Allah adalah Wujud yang sempurna
  3. Jika kita tidak meyakini tauhid dDzati wahidi (allah esa, dan tidak memiliki
  4. dll

 

Januari 10, 2023

0 responses on "PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI TAUHID DZAT"

Leave a Message

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tentang Kami

Savior Academy hadir untuk menyediakan kajian ilmu-ilmu keislaman melalui sistem kajian Online yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat dengan berbagai latar belakang pendidikan dan dengan tingkat kesibukan yang beragam.

Savior Academy

Kontak Kami

  • Mengirimkan email melalui : info@SaviorAcademy.org
  • Melalui Media Sosial berikut:
  • Whatsapp  : +62 813 8224 1343
  • Facebook : @savioracademy.id
  • Twitter : @savior_id
  • Instagram : @savioracademy.id
top
2018 © SaviorAcademy. All right reserved