PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI TAUHID DZAT (4)

 

Bagian 17

Pada kesempatan  yang lalu kita telah menjelaskan dimana Allah SWT memberikan satu logika yang benar yang dipakai dalam diri Tuhan artinya logika ini adalah logika yang tepat ketika kita membahas tentang diri Tuhan. Allah SWT memberikan pertanyaan kepada manusia Apakah Tuhan yang banyak itu lebih baik daripada Tuhan yang satu?  Allah SWT ingin meluruskan pemikiran kita bahwa jumlah yang banyak akan lebih kuat daripada satu orang, hal ini hanya digunakan dalam dunia makhluk saja tapi ketika kita sudah masuk pada ranah ketuhanan maka logika kita harus kita ubah bahwa satu, esa adalah sesuatu yang lebih kuat daripada sesuatu yang banyak, esa dan satu lebih baik daripada satu yang banyak karena  esa dan satu menunjukkan kesempurnaan Tuhan sedangkan banyak menunjukkan aib dan kekurangan Tuhan.

 

Kalau kita lebih banyak menelusuri ayat-ayat Al Quran maka kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT menjelaskan di berbagai ayat Al-Quran tentang keesaannya. Allah SWT berfirman:

اللَّهُ الَّذي خَلَقَ سَبْعَ سَماواتٍ وَ مِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَديرٌ وَ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحاطَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ عِلْما

Kita mencoba untuk menganalisa dan merenungi petikan terakhir dari ayat tersebut dimana Allah SWT berfirman :  أَنَّ اللَّهَ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَديرٌ Supaya kalian mengetahui bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Mampu ala kulli sein bukan hanya di bidang tertentu Allah itu mampu tapi Allah SWT mampu untuk melakukan segala sesuatu kemudian diteruskan dengan أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحاطَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ عِلْما  setelah Allah SWT menyinggung tentang kekuasaan-Nya, kekuatan-Nya Allah SWT menyinggung tentang ilmu-Nya yang tidak terbatas, kita bisa memperhatikan ayat ini bahwa Allah SWT dalam hakikat ingin menggiring kita untuk memahami diri Allah SWT. Allah SWT ketika iya berfirman bahwa dirinya tidak memiliki sekutu artinya segala kesempurnaan yang ia miliki tidak ada Dzat tidak ada sesuatu yang menyamainya karena konsekuensi dari pada satu Tuhan adalah semua kesempurnaan hanya milik Tuhan tersebut, tidak boleh kita katakana; kita meyakini Tuhan itu esa tapi kita tidak meyakini bahwa ada sebagian sesuatu yang dimiliki kekuatan Tuhan, artinya sebagian kesempurnaan Tuhan ini ada ada di sebagian sesuatu dan hal ini berkontradiksi dengan keyakinan kita bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Esa Dzat yang tiada sekutu. jadi ingat bahwa arti dari bahwa Allah itu tidak memiliki sekutu artinya Allah SWT adalah Dzat yang memiliki kesempurnaan dan kesempurnaan ini tidak dimiliki oleh Dzat-dzat yang lain dan selain Allah adalah ciptaannya. ini adalah ayat Al-Quran yang berbicara tentang Tauhid Dzati Wahidi.

 

Allah SWT dalam ayat lain berfirman:

وَ إِلهُكُمْ إِلهٌ واحِدٌ لا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحيمُ

Tuhan kalian itu adalah Tuhan yang Esa. Tiada Tuhan selain dirinya, Dia adalah Dzat yang sangat penyayang Rahman adalah sifat rahmat yang ditentukan untuk semua mahluk dan Rohim adalah sifat rahmat yang diperuntukkan untuk orang-orang Mukmin saja. Kita   bisa perhatikan air yang telah kita belajar bagaimana Allah SWT menjelaskan tentang dirinya Jadi kalau ada satu asumsi satu keyakinan bahwa Allah itu Esa, kemudian ada sebagian sesuatu yang memiliki kesempurnaan seperti Allah, asumsi ini dan keyakinan ini adalah keyakinan yang batil, keyakinan yang salah. Setelah kita meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, maka kita bisa menghukumi apa yang diyakini oleh oleh orang-orang Masehi, orang-orang Kristen yang mereka mengistilahkan sebagai trinitas. Jadi mereka meyakini tiga Tuhan, tetapi dalam satu kesatuan, aneh! Tiga Tuhan dalam satu kesatuan, sehingga mereka ketika ditanya maksud dari keyakinan Trinitas mereka bingung karena mereka tidak bisa membuktikan bahwa satu sisi Allah itu Esa tapi dalam sisi lainnya Allah itu banyak dua hal ini adalah dua hal yang kontradiksi. makanya Allah SWT dalam Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa keyakinan Trinitas adalah keyakinan Satu keyakinan Yang batil, ketika Allah SWT adalah Dzat yang maha esa artinya Allah kita itu tidak memiliki sekutu sama sekali dan tidak ada satu Dzat pun selain Allah yang memiliki kesempurnaan sebagai Tuhan, sehingga salah, ketika seseorang menganggap Isa adalah anak tuhan, karena yang namanya anak tuhan itu ada satu arti bahwa Nabi Isa itu memiliki satu kesempurnaan sebagai Tuhan meskipun kesempurnaan yang ia miliki tidak seperti kesempurnaan yang dimiliki oleh ayahnya, bapaknya ini adalah tanggapan Allah SWT terkait dengan Trinitas. Jadi trinitas adalah satu keyakinan Yang batil,  satu keyakinan yang salah karena ini tidak sesuai dengan hakikat diri Allah SWT.

 

 Ringkasan Materi Ke-17

 

 

Judul : Definisi dan Klalsifikasi Tauhid dalam Dzat (4)

 

  1. 1. Dalam sesi sebelumnya, telah dijelaskan bahwa jumlah dan kemajukan bagi manusia bermakna keunggulan, namun ketika diterapkan kepada tuhan, hal itu justru bermakna kekurangan dan ketidaksempurnaan.

 

  1. Dari situlah, Allah meluruskan pola pikir manusia dengan firman-Nya (Yusuf:39)

 

  1. Dalam firman-Nya yang lain dikatakan:

 

اللَّهُ الَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سمَاوَاتٍ وَ مِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنهَنَّ لِتَعْلَمُواْ أَنَّ اللَّهَ عَلىَ‏ كلُ‏ِّ شىَ‏ْءٍ قَدِيرٌ وَ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكلُ‏ِّ شىَ‏ْءٍ عِلْمَا

 

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. ” (Talaq:12)

 

  1. Ayat diatas menejelaskan bahwa Allah ta’ala adalah Mahas Kuasa, dan Ilmu yang dimiliki oleh Allah meliputi segala sesuatu, dan tidak terbatas oleh apapun.

 

  1. Allah ta’ala dengan ayat tersebut mengajak manusia untuk berfikir, bahwa makna Allah tidak memiliki sekutu karena segala kesempurnaan adalah milik-Nya. Bentuk kemahakuasaan dan kemahatahuan Allah meniscayakan bahwa kesempurnaan bentuk kuasa dan ilmu hanya dimiliki oleh semata yang tidak dimiliki oleh selain-Nya. Sehingga tidak aakan pernah ada sekutu bagi Allah ta’ala.

 

  1. Dalam ayat lain Allah ta’ala berfirman:

وَ إِلهُكُمْ إِلهٌ واحِدٌ لا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحيم‏

 

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”(Baqarah:163)

 

  1. Dengan jelas ayat diatas menjelaskan bahwa Allah adalah esa, yang memiliki sifat Rahman, rahmat yang diperuntukan untuk semua manusia, dan Rahim, rahmat yang diperuntukan untuk orang-orang yang beriman saja.

 

  1. Maka adalah hal yang bathil jika meyakini bahwa Allah adalah Esa, namun tetap meyakini bahwa ada suatu hal lain yang menyamai-Nya.

 

  1. Kita lihat keyakinan umat kristiani yang meyakini trinitas; tiga tuhan dalam satu kesatuan. Ini adalah sebuah perkara yang rumit karena konsep trinitas adalah sebuah kontradiksi. Oleh karena itu, Allah menjelaskan bahwa konsep trinitas adalah konsep yang bathil. Konsep anak tuhan (Tuhan Anak) yang disematkan kepada Nabi Isa as adalah salah, karena jika memang ia memiliki kesempurnaan seperti tuhan, maka hal tersbut justru membatasi kesempurnaan yang dimiliki oleh Tuhan Bapa.

 

  1. Bersambung.

 

 Soal dan jawaban

 

  1. Apakah kemajuan yang bermakna keunggulan bagi manusia juga bisa dipakai untuk Tuhan? Tidak, karena kemajuan yang bermakna keunggulan bagi manusia itu, ketika diterapkan kepada Tuhan, hal itu justru bermakna kekurangan dan ketidaksempurnaan. Karena Tuhan mendengar tidak dengan telinga dan melihat tidak dengan mata. Tapi Dialah yang menciptakan pendengaran dan penglihatan

.

  1. Apakah Allah memiliki sekutu? Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan oleh karena itu Dia tidak butuh kepada sekutu. Makna Allah tidak memiliki sekutu adalah karena segala kesempurnaan adalah milik-Nya. Bentuk kemahakuasaan dan kemahatahuan Allah meniscayakan bahwa kesempurnaan bentuk kuasa dan ilmu hanya dimiliki oleh semata yang tidak dimiliki oleh selain-Nya. Sehingga tidak aakan pernah ada sekutu bagi Allah ta’ala.

 

  1. Apa arti sifat Rahman dan Rahim Allah SWT? Sifat Rahman adalah sifat rahmat yang ditentukan untuk semua mahluk dan Rohim adalah sifat rahmat yang diperuntukkan untuk orang-orang Mukmin saja.

 

  1. Apakah konsep trinitas bisa dibenarkan? Tidak, karena konsep trinitas adalah sebuah kontradiksi. Oleh karena itu, Allah menjelaskan bahwa konsep trinitas adalah konsep yang bathil. Konsep anak tuhan (Tuhan Anak) yang disematkan kepada Nabi Isa as adalah salah, karena jika memang ia memiliki kesempurnaan seperti tuhan, maka hal tersbut justru membatasi kesempurnaan yang dimiliki oleh Tuhan Bapa.

 

Januari 10, 2023

0 responses on "PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI TAUHID DZAT (4)"

Leave a Message

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tentang Kami

Savior Academy hadir untuk menyediakan kajian ilmu-ilmu keislaman melalui sistem kajian Online yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat dengan berbagai latar belakang pendidikan dan dengan tingkat kesibukan yang beragam.

Savior Academy

Kontak Kami

  • Mengirimkan email melalui : info@SaviorAcademy.org
  • Melalui Media Sosial berikut:
  • Whatsapp  : +62 813 8224 1343
  • Facebook : @savioracademy.id
  • Twitter : @savior_id
  • Instagram : @savioracademy.id
top
2018 © SaviorAcademy. All right reserved