PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI TAUHID DZAT (3)

 

Bagian 16

Pada kesempatan ini Insya Allah kita akan menyempurnakan pembahasan tentang Tauhid Wahidi. Kalau kita merenungi tentang Tauhid Dzati Wahidi maka akan memunculkan suatu pertanyaan, Apakah sama antara Allah itu satu dengan manusia itu satu? Apakah sama satu yang dinisbahkan kepada Allah dengan satu yang dinisbahkan kepada makhluk? karena kita memiliki angka-angka 1,2,3 – 10 dan seterusnya Apakah satu yang dinisbahkan kepada Allah dengan satu yang dinisbahkan kepada makhluk-Nya adalah sama ini yang perlu dipahami. Para Filosof dan dan para teolog mereka menjelaskan kepada kita bahwa satu yang dinisbahkan kepada Allah dan satu yang dinisbahkan kepada makhluk adalah beda. Satu yang dinisbahkan kepada Allah bukanlah suatu bilangan karena satu bilangan artinya konsepsi 1 ini bisa berbuah 2, misalnya ketika kita memiliki satu pulpen maka ada kemungkinan sesuatu yang sejenis akan muncul sehingga muncullah 2 3 4 dan seterusnya, artinya salah satu kriteria satu bilangan adalah akan muncul satu jenis yang sama sehingga akan menjadi banyak. kalau sudah menjadi banyak akan banyak sekutu, kalau kita melihat kita memiliki banyak  pulpen misalnya 10 pulpen 20 pulpen. Pulpen yang kita miliki itu sama secara dzahir,makanya kita bisa mengatakan pulpen satu pulpen 1,2,3 dan seterusnya, Artinya satu bilangan akan bisa memunculkan jenis yang sama yang seperti  jenis yang pertama. Kalau seandainya kita memiliki pulpen yang indah, pulpen dengan warna yang biru, maka akan ada kemungkinan terwujud pulpen yang sama jenisnya itu adalah kriteria bilangan. Dengan kita melihat kriteria satu bilangan, maka satu ini tidak bisa kita nisbahkan kepada Allah karena kita sudah membuktikan bahwa Allah adalah Esa. Karena Allah itu Esa maka mustahil akan ada sekutu bagi-Nya. Kalau mustahil akan ada sekutu bagi-Nya maka satu yang dinisbahkan kepada Allah bukan satu bilangan. Kalau kita menisbahkan satu bilangan maka kita meyakini akan ada kemungkinan muncul tuhan lain yang sama dengan Allah SWT. Tapi kalau seandainya kita meniadakan atau menafikan satu bilangan dari Allah SWT maka kita meyakini bahwa Allah itu Esa dan Allah tidak memiliki sekutu sama sekali.

 

Ketika kita bicara tentang Allah SWT, maka alangkah baiknya kita membaca kitab yang kita yang Iya turunkan kepada kita sebagai penguat tentang apa kita yang kita yakini secara rasionalitas jadi secara akal kita telah menghubungi bahwa Allah itu Esa dan Allah itu tidak memiliki sekutu. Kita bisa melihat di Surah Yusuf ayat 39 dimana Allah SWT menceritakan tentang kondisi Nabi Yusuf  as dan di ayat ini Allah SWT melewat lisan Nabi Yusuf as menjelaskan tentang bahwa dirinya adalah Esa dan dirinya tidak memiliki sekutu sama sekali Allah SWT berfirman:   يَاصَاحِبىَ‏ِ السِّجْنِ ءَ أَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُونَ خَيرٌْ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّار  Apakah Tuhan yang banyak lebih baik daripada Tuhan yang Esa ,Tuhan Yang Maha mampu? pertanyaan ini dinisbahkan kepada teman-teman Nabi Yusuf as dipenjara karena mereka masih meyakini bahwa Tuhan itu memiliki sekutu, ketika kita merenungi ayat ini kita akan memahami bahwa Allah SWT sebenarnya memberikan isyarat kepada suatu keyakinan yang salah. Keyakinan manusia adalah ketika jumlah banyak makan akan lebih baik maka Allah SWT mengatakan:

يَاصَاحِبىَ‏ِ السِّجْنِ ءَ أَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُونَ خَيرٌْ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّار

Qohhar berarti kuat, Qohhar berarti Dzat yang mengalahkan selain dirinya. Pola pikir yang diberikan Allah SWTkepada kita berbeda dengan keyakinan yang kita miliki. Kalau kita meyakini dalam dunia maka jumlah yang banyak itu lebih baik dari pada jumlah yang tunggal, makanya ketika kita mengangkat meja, kalau kita mengangkat meja ini 4 orang maka meja ini akan semakin ringan, kenapa?  Karena energi yang kita miliki akan kita satukan untuk mengangkat satu meja. Tapi kalau kita hanya mengangkat satu meja ini dengan energi yang yang kita miliki maka kita akan merasakan meja ini adalah meja yang berat, makanya manusia mengatakan bahwa jumlah yang banyak itu lebih baik lebih kuat daripada satu. Allah SWT dalam ayat ini menjelaskan bahwa logika yang dimiliki manusia adalah salah kenapa?  Karena logika ini dinisbahkan kepada Allah, kalau seandainya mereka menisbahkan kepada manusia logika ini benar, tapi ketika logika ini di nisbahkan kepada Allah sebagai Dzat Yang Maha Sempurna maka logika ini salah kaprah dan bathil. Allah SWT telah mengatakan أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّار  ketika dzat menjadi Tuhan artinya dirinya adalah Maha Kuasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak perlu pertolongan wujud lain untuk menciptakan sesuatu.

 

 

 Ringkasan Materi Ke-16

Judul : Definisi dan Klalsifikasi Tauhid dalam DDzat (3)

  1. Apakah sama antara Allah itu satu dengan Manusia itu satu? Apakah sama konsepsi satu ketika dihubungkan dengan Allah dan dengan Manusia?
  2. Teolog dan filosof menyatakan bahwa konsepsi satu dalam Allah dan Manusia adalah berbeda. Konsepsi satu yang dinisbatkan kepada Allah adalah bukan bilangan, karena jika ia bilangan maka dalam pikiran akan muncul konsepsi dua, tiga empat, dan seterusnya. Jika kita mengatakan satu pulpen, dapat muncul kemungkinan dua, atau tiga, atau empat pulpen.
  3. Allah adalah Esa, dan kesatuannya bukan dalam konsepsi yang bermakna bilangan.
  4. Allah berfirman:

يَاصَاحِبىَ‏ِ السِّجْنِ ءَ أَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُونَ خَيرٌْ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّار

“Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?”

  1. Pertanyaan ini diajukan kepada teman-teman nabi Yusuf as di dalam penjara, karena mereka masih menganggap bahwa Allah memiliki sekutu.
  2. Berdasarkan ayat diatas, kita dapatkan bahwa Allah telah menigsyaratkan sebuah keyakinan yang salah.
  3. Manusia selalu berfikir bahwa jika jumlah bertambah, maka kekuatannya juga bertambah. Ketika seseorang mengangkat sebuah meja, maka akan terasa berat olehnya. Namun jika bertambah menjadi empat orang yang mengangkat, maka bertambah pula kekuatannya. Inilah yang menyebabkan mereka menyatakan bahwa sekutu bagi Allah justru menyebabkan kebesaran yang Dia punya.
  4. Pola pikir tersebut tidak salah jika diterapkan kepada manusia dan materi lainnya, namun ketika diterapkan kepada Allah, hal tersebut tidak berlaku.
  5. Bagi Allah, bentuk ketunggalan, kesederhanaan dan ketiadaan rangkapanlah yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan kemajemukan dan rangkapan.
  6. Oleh karena itu Allah menggunakan kata ‘qahhaar’ yang bermakna kuat dan perkasa, dan mengalahkan selain-Nya.
  7. Bersambung

Soal dan jawaban

1- Apakah sama antara Allah itu satu dengan Manusia itu satu? Teolog dan filosof menyatakan bahwa konsepsi satu dalam Allah dan Manusia adalah berbeda. Konsepsi satu yang dinisbatkan kepada Allah adalah bukan bilangan, karena jika ia bilangan maka dalam pikiran akan muncul konsepsi dua, tiga empat, dan seterusnya. Jika kita mengatakan satu pulpen, dapat muncul kemungkinan dua, atau tiga, atau empat pulpen.

2- Apakah jumlah yang banyak selalu lebih kuat? Tidak!  Karena hannya untuk materi banyak itu lebih baik dari pada tunggal

3- Mengapa jumlah yang banyak tidak bisa di nisbahkan kepada Allah SWT?  Karena bagi Allah, bentuk ketunggalan, kesederhanaan dan ketiadaan rangkapanlah yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan kemajemukan dan rangkapan.

4- Mengapa Allah SWT menggunakan kalimat qahhar? Allah menggunakan kata ‘qahhaar’ yang bermakna kuat dan perkasa, dan mengalahkan selain-Nya.

 

Januari 10, 2023

0 responses on "PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI TAUHID DZAT (3)"

Leave a Message

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tentang Kami

Savior Academy hadir untuk menyediakan kajian ilmu-ilmu keislaman melalui sistem kajian Online yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat dengan berbagai latar belakang pendidikan dan dengan tingkat kesibukan yang beragam.

Savior Academy

Kontak Kami

  • Mengirimkan email melalui : info@SaviorAcademy.org
  • Melalui Media Sosial berikut:
  • Whatsapp  : +62 813 8224 1343
  • Facebook : @savioracademy.id
  • Twitter : @savior_id
  • Instagram : @savioracademy.id
top
2018 © SaviorAcademy. All right reserved